Friday, October 21, 2016

5 Faktor Resiko Pria Mengalami Disfungsi Ereksi / Impotensi




Disfungsi ereksi merupakan kondisi ketika seorang pria tidak mampu mempertahankan ereksi saat melakukan hubungan seksual. Menurut para ahli, gangguan ini terjadi pada 1 dari 5 pria dibatas usia 60 tahun. 

Disfungsi ereksi atau disebut impotensi, sering kali membuat pria merasa malu hingga akhirnya tidak mau periksa ke dokter. 

Menurut para ahli dari Texas A & M University disfungsi ereksi bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari kondisi fisik dan juga psikologis. Berikut lima faktor risiko DE seperti dikutip dari Dailymail. 

1. Sakit jantung 
Kondisi medis tertentu seperti sakit jantung bisa menjadi faktor risiko seorang pria mengalami DE. Pada orang yang sakit jantung, gejala DE dapat muncul lebih awal karena masalah kardiovaskular seperti aterosklerosis. 

Aterosklerosis adalah penyempitan pembuluh darah ke seluruh bagian tubuh. Kondisi itulah yang diduga menjadi penyebab DE dan risiko sakit jantung serta stroke. 

Kondisi medis lainnya, yang bisa meningkatkan pria berisiko mengalami DE, antara lain diabetes, penyakit ginjal kronis, multiple sclerosis, dan penyakit Peyronie. 


2. Konsumsi obat 
Konsumsi obat-obatan tertentu seperti obat antidepresan, antihistamin atau obat untuk tekanan darah, bisa memicu DE. 

Beberapa obat-obatan tersebut dapat memengaruhi hormon, saraf, atau sirkulasi darah, yang semua bisa meningkatkan risiko disfungsi ereksi. Sebaiknya konsultasi dulu ke dokter mengenai efek samping obat. 


3. Stres 
Tak hanya kesehatan fisik, kesehatan jiwa pun bisa mempengaruhi DE. Stres, depresi, cemas berlebihan, merasa rendah diri, rasa bersalah, bahkan takut gagal saat berhubungan seks juga bisa memicu terjadinya DE. 


4. Merokok dan minum alkohol 
Merokok dan minum alkohol, kedua kebiasaan buruk ini bisa menyebabkan berbagai penyakit, termasuk DE. 

Mereka yang gaya hidup tidak sehat, seperti merokok, minum alkohol, kelebihan berat badan, hingga pengguna narkotika lebih rentan mengalami DE. 

Konsumsi tinggi makanan yang mengandung flavonoid, seperti blueberry dapat membantu mengurangi risiko DE. 


5. Cedera fisik 
Cedera fisik bisa menjadi salah satu faktor risiko pria mengalami DE. Salah satu cedera fisik bisa terjadi karena olahraga. Namun, bukan berarti olahraga seperti bersepeda bisa menyebabkan DE. 

Berdasarkan studi terbaru yang dipublikasikan dalam Journal of Men's Health, tidak ada hubungan antara bersepeda terus-menerus dengan disfungsi ereksi.


Sumber: Prof Dr dr Wimpie Pangkahila, SpAnd, FAACS

Guru Besar pada Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Berapa Kali Frekuensi Hubungan Seks untuk Pernikahan Harmonis? 1 kali, 2kali , 3 kali atau lebih !!!





Sebenarnya keharmonisan hubungan seksual di dalam perkawinan ditentukan oleh hal berikut: dikehendaki bersama, menyenangkan kedua pihak, tidak menimbulkan akibat buruk secara fisik maupun psikis. 

Frekuensi tidak harus ditentukan berapa kali dalam seminggu. Berapapun, jarang atau sering, asal memenuhi ketentuan di atas, itulah yang sepatutnya dijadikan dasar bagi pasangan suami istri. 

Tetapi, pada dasarnya kalau pasangan keduanya sehat, frekuensi hubungan seksual lebih sering dibandingkan pasangan yang kurang sehat. Mengapa? Karena pada dasarnya fungsi seksual merupakan indikator kondisi kesehatan. 



Sumber: Prof Dr dr Wimpie Pangkahila, SpAnd, FAACS

Guru Besar pada Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Saturday, September 24, 2016

Penyakit Asam Urat, Inilah Obat Alaminya

Penyakit Asam Urat, Inilah Obat Alaminya

Image result for asam urat

Ramuan tersebut di sini resep yang paling mujarab untuk asam urat, yang biasanya sering sakit di sekitaran persendian. Langkah memasaknya mudah demikian tentang beberapa bahan yang mudah didapat. Hanya saja prasyaratnya tak dapat menggunakan alat yang terbuat dari alumunium, sebab di khawatirkan bakal unsur k! m! a yang dik4nd'u'ng alumunium dapat ber4cun karena bahan herbal/alami harus dihindarkan dari logam aluminium. Apa sajakah bisa dipakai bila tidaklah alumunium.


Beberapa bahan alami yang dibutuhkan salah satunya :

1. 1/2 buah pepaya muda
2. Bubuk teh (merk bebas)
3. 1 buah kelapa muda




Langkah membuatnya yaitu :

1/2 buah pepaya muda buang semua bijinya, namun jangan pernah buang kulitnya. P0t0ng-p0t0ng lantas input ke wadah, tuangkan 4 mangkuk air (sekitaran 800 ml), masak hingga mendidih. Setelah mendidih, kecilkan api kompor, masak lagi selama 3 menit. Lalu matikan api kompor.

Bubuhi 1 sendok makan daun teh (teh bubuk bisa pula, teh apa saja). Biarkanlah lebih kurang 30 menit, lalu saring airnya, campur dengan 1 buah air kelapa muda fresh. Minum airnya, perlukan dalam sehari. Teh pepaya muda air kelapa ini jangan pernah dimasukkan ke almari pendingin, harus di butuhkan dalam sehari.

demikian informasi ini mudah-mudahan bermanfaat serta berguna untuk kita semua dan jangan sampai lupa di katakan ke teman-teman yang lain.

Wednesday, September 14, 2016

"Awas smartphone Anda Meledak'' Bukan Galaxy Note 7 yang Meledak di Tangan Bocah 6 Tahun ??

"Awas smartphone Anda Meledak'' Bukan Galaxy Note 7 yang Meledak di Tangan Bocah 6 Tahun ??

Galaxy Note 7 sempat dilaporkan kembali menelan korban. Seorang bocah berusia 6 tahun asal Brooklyn, New York, dikabarkan mengalami luka bakar karena smartphone terbaru Samsung tersebut meledak dalam genggamannya. 

Namun, berdasarkan laporan terbaru yang dilansir dari NBC New York, Rabu (14/9/2016), smartphone yang sedang digenggam bocah kecil itu ternyata bukan Galaxy Note 7 seperti yang disangka-sangka selama ini. 

John Lewis, kakek dari bocah yang tangannya mengalami luka bakar itu, mengatakan kepada NBC bahwa smartphone yang terbakar itu memang buatan Samsung tapi serinya berbeda, yakni Galaxy Core.


Smartphone Galaxy Core tersebut, diceritakan Lewis, sedang dipakai bermain game ketika tiba-tiba meledak dan terjatuh ke lantai sembari mengeluarkan asap.

Asap tersebut sempat membuat alarm kebakaran di rumahnya berbunyi. Lewis lalu membawa si bocah ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan.

Anak kecil itu pulang ke rumahnya dengan tangan kanan yang dibalut perban. Si ibu mengatakan, putranya saat ini baik-baik saja namun masih trauma memegang smartphone.

Juru bicara Samsung mengatakan telah berkomunikasi dengan pihak keluarga bocah malang itu.

"Saat ini kami sedang menginvestigasinya dan belum bisa memberikan komentar," ujar juru bicara tersebut.

Galaxy Core adalah smartphone Android Samsung yang dirilis sejak 2013 lalu. Varian penerusnya, Galaxy Core 2 saat ini juga ditampilkan di situs Samsung Indonesia, namun sudah discontinue.

Sebelumnya, beredar kabar bahwa smartphone yang dipegang bocah tersebut adalah Galaxy Note 7, yang belakangan memang ramai diterpa isu baterainya yang mudah terbakar atau meledak.

Ikuti perkembangan berita EDUKASI KAMU

Merasa Sakit Setelah Bercinta? Bisa Jadi Ini Sebabnya"klik disini"

Merasa Sakit Setelah Bercinta? Bisa Jadi Ini Sebabnya"klik disini"
Image result for nyeri saat berhubungan
Merasa nyeri setelah berhubungan seksual ternyata cukup banyak dialami oleh para pasangan, khususnya bagi wanita.

Diperkirakan, 2 dari 10 wanita cenderung merasakan hal itu. Bebeerapa wanita bahkan bisa menangis setelah bercinta. Bisa karena alasan medis maupun psikologis. Berikut 7 alasan merasa sakit setelah bercinta.

1. Vagina kering
Kurangnya pelumas di area organ vital bisa menyebabkan rasa nyeri. Wanita yang mendekati masa menopause lebih berisiko mengalami masalah ini karena daerah vagina terlalu kering. Gesekan pun akan menimbulkan rasa sakit. 

2. Area organ intim kurang bersih
 Dalam beberapa kasus, kurang bersih juga bisa jadi alasan nyeri setelah bercinta. Menjaga kebersihan area intim dapat menjaga keseimbangan bakteri. Namun, tak disarankan membersihkan dengan sabun antibakteri.

3. Kurang rangsangan 
Beberapa wanita membutuhkan lebih banyak rangsangan, agar tubuh siap penetrasi. Jika kurang mendapat rangsangan, kondisi ini bisa membuat nyeri setelah bercinta.

4. Masalah medis 
Masalah medis seperti IBS, sembelit, fibroid, sindrom radang panggul juga bisa menyebabkan rasa sakit saat berhubungan seksual. Jika terus merasa nyeri, sebaiknya berkonsultasi ke dokter untuk mendapat penanganan yang tepat. 

5. Alergi
Tahukah Anda jika alergi tertentu bisa menyebabkan nyeri setelah bercinta? Hal itu bisa terjadi karena alergi bahan kondom hingga alergi air mani. Pastikan Anda tidak memiliki alergi tersebut sebelum berhubungan seks.

6. Infeksi menular seksual
Infeksi menular juga bisa menjadi alasan di balik munculnya rasa sakit setelah bercinta. Masalah medis ini seharusnya juga diperiksakan ke dokter. 

7. Otot vagina terlalu rapat
Otot vagina terlalu rapat karena perubahan hormon, dapat membuat hubungan seksual menjadi kurang menyenangkan. Jika ini terjadi pada Anda, jangan malu membicarakan masalah ini dengan ahlinya.
Penulis: Dian Maharani


Sumber: BOLDSKY,

Thursday, May 19, 2016

Penjelasan Badan POM Terkait Isu Daftar Minuman Ringan yang Berbahaya!

Sehubungan dengan beredarnya selebaran menyesatkan berkop surat Lembaga Pengayom Masyarakat Peduli Kanker dan Lembaga Penanggulangan Sel Karsinogen Indonesia yang menyebutkan Siklamat sebagai penyebab penyakit lupus dengan judul “DAFTAR MINUMAN BERBAHAYA”, Badan POM memandang perlu memberikan penjelasan sebagai berikut:

1.Selebaran berkop surat Lembaga Pengayom Masyarakat Peduli Kanker yang mengatasnamakan Kepala Badan POM, Kustantinah tanggal 13 Agustus 2014 sebagai sumber berita tersebut adalah tidak benar.

2.Pengaturan tentang keamanan, mutu, gizi, dan label pangan yang dilakukan Badan POM dimaksudkan untuk perlindungan konsumen.

3.Pemberian Nomor Izin Edar (NIE) yang diawali dengan tulisan BPOM RI MD atau BPOM RI ML menyatakan bahwa produk tersebut telah memenuhi persyaratan dan aman untuk dikonsumsi.

4.Penggunaan Bahan Tambahan Pangan (BTP) pemanis buatan Siklamat dalam produk pangan di Indonesia telah diatur dalam:

a)Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 033 Tahun 2012 Tentang Bahan Tambahan Pangan dan
b)Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 Tentang Batas Maksimum Penggunaan Bahan Tambahan Pangan (BTP) Pemanis.

5.Kepada masyarakat dihimbau agar teliti dalam membaca label untuk mendapatkan manfaat dari pangan yang akan dikonsumsi dan jadilah konsumen yang cerdas serta tidak mudah terpengaruh oleh isu yang beredar di media sosial. Jika masyarakat memerlukan informasi lebih lanjut, dapat menghubungi Contact Center Badan POM HALO BPOM di nomor telepon 1-500-533 (pulsa lokal).



Demikian penjelasan ini disampaikan untuk dapat dimanfaatkan.

Jakarta, 23 Maret 2016
Biro Hukum dan Humas Badan POM
Telepon  :   021- 4240231, Fax: 021- 4209221
Email       :   humasbpom@gmail.com


Sumber : http://www.pom.go.id/

Hoax Beredar Lagi !!!Ini Daftar Minuman Ringan yang Berbahaya! STOP Belikan Untuk Anak Anda!

Saat ini jumlah minuman ringan yang dijual sudah sangat banyak dan beranekaragam dengan berbagai jenis rasa dan aroma. Semua produk tersebut saling bersaing satu sama lain dalam memperebutkan pelanggan.

Tapi tahukah anda kalau sebagian besar minuman ringan tersebut sangat berbahaya bagi anak anda? Sebuah lembaga di bidang kesehatan bahkan telah merilis sejumlah merk produk minuman yang harus dihindari.

Dalam artikel gudanginfo.net kali ini kita akan membahas beberapa bahaya mengonsumsi minuman ringan dengan harapan setiap orang terutama bapak dan Ibu yang memiliki anak dapat menjauhkan anaknya dari minuman tersebut. 



Kandungan Gula Dalam Minuman Kemasan dan Bahayanya


Seperti kita tahu gula buatan atau pemanis adalah musuh utama tubuh manusia. Terlalu banyak mengonsumsinya akan merusak kesehatan dan menyebabkan daya tahan tubuh melemah.

Foto di bawah memperlihatkan jumlah kandungan gula dalam beberapa kemasan produk minuman ringan. Dalam minuman teh instan bisa terkandung lebih dari 5 sendok teh gula! jumlah ini sudah sangat banyak mengingat kita juga mengonsumsi nasi putih setiap hari yang juga mengandung gula tinggi.


Seorang anak berusia 1-3 tahun boleh mengonsumi hingga 5 sendok teh gula/hari atau setara dengan 80 kalori jika satu sendok teh gula mengandung 16 kalori, sementara anak 4-6 tahun boleh mengkonsumsi hingga 8 sendok teh/hari atau setara dengan 128 kalori (Sumber) atau setara dengan 10% dari kandungan gizi yang dikonsumsi.
Bahaya Minuman Ringan dengan jumlah gula berlebih

Gula memang manis dan menyenangkan, tapi efeknya pada tubuh bila dikonsumsi berlebihan sangat berbahaya. Gula adalah penyebab nomor satu diabetes, obesitas, dan kerusakan gigi. Sayang, kan, kalau anak-anak kita yang lucu dan manis giginya menghitam dan bolong? Dan pasti sobat ayodibaca.com enggak tega kalau anaknya mengeluh sakit gigi karena konsumsi gula berlebih.

Diabetes pada anak pun bukan mitos belaka. Di Amerika Serikat bahkan sampai 30% anak menderita diabetes. Ayah dan bunda yang sayang anak, awasi asupan gula anak-anaknya, yah. Terutama dari minuman- minuman segar.

Kandungan Air Dalam Minuman Kemasan dan Bahayanya


Normalnya anak membutuhkan 10-15% air dihitung dari berat badannya. Dalam Widyakarya Pangan Nasional Indonesia 2013, dirumuskan sebagai berikut anak usia 0,5-1 tahun kebutuhan airnya 800 mililiter, usia 1-3 tahun sebanyak 1.200 mililiter, usia 4-6 tahun sebanyak 1.500 mililiter dan usia 7-9 tahun sebanyak 1.900 mililiter (sumur). Oh ya, air di sini air putih, bukan air yang lain.

Apakah ada efek samping air mineral? Selama bersih dan tidak diberi tambahan macam-macam, air mineral adalah minuman yang terbaik bagi tubuh kita dan hampir tanpa efek sampng. 

Efek sampingnya baru muncul jika kita terlalu minum air sehingga perut jadi menjadi kembung dan mengalami hyphonatermia, tapi kasus tersebut sangat jarang dan biasanya terjadi pada olahragawan.

Kandungan Kafein Dalam Minuman Kemasan dan Bahayanya


Kafein memang bukan hanya terkandung dalam kopi. Minuman lain seperti teh, soda, dan minuman berenergi, bahkan dalam minuman yang dianggap tidak berbahaya seperti susu cokelat dan minuman cokelat. 

Meski sangat tidak disarankkan, ada batas toleransi bagi anak untuk mengkonsumsi kafein sebagai berikut:
  • Empat sampai enam tahun: 45 mg
  • Tujuh sampai sembilan tahun: 62 mg
  • Sepuluh hingga 12 tahun: 85 mg (parenting.co.id)

Bahaya Minuman Ringan berkafein:


Kafein adalah stimulan yang dapat memicu debaran jantung. Kelebihan kafein dapat menyebabkan debar jantung dan susah tidur. Kafein juga menyebabkan kegelisahan, obesitas dan gangguan perut.

Kandungan Tanin Dalam Minuman Kemasan dan Bahayanya


Tanin mungkin lebih dikenal pada rokok. Padahal, tanin juga bisa ditemukan dalam teh. Kalau sobat ayodibaca.com minum teh pahit, pasti sering terasa sepet/kesat di tenggorokan kan? Yang sobat rasakan itulah yang disebut tanin. Untuk anak-anak, tanin sangat tidka disarankan dan batas toleransinya adalah dua gelas sehari.

Meski tanin dalam teh baik untuk antioksidan, tanin juga memiliki sifat yang dapat mengikat zat besi. Zat besi sangat penting dalma pembentukan darah, sehingga kekurangan zat besi dapat menyebabkan sayamia. Untuk amannya, kalau sobat ayodibaca.com membuatkan teh untuk anak, jangan terlalu lama dicelup/terlalu pekat. Semakin pekat maka semakin tinggi kandungan taninnya.

Kandungan Soda Dalam Minuman Kemasan dan Bahayanya




Wah pasti nikmat banget panas-panas minum soda yang dingin, ada nyes-nyesnya di lidah, terus ke tenggorokan. Bocah-bocah juga sulit menahan godaan dari minuman satu ini, dan kalau ke restoran cepat saji rasanya kurang afdol kalau enggak pake minuman ini. 

Masalah bahaya, rasanya tidak perlu diperdebatkan lagi tidak ada anjuran berapa banyak soda yang boleh diminum ana-anak alias, harus dihindari total. jadi selama belum berkenalan dengan soda, baiknya anak-anak tidak diperkenalkan pada minuman ini.
Bahaya Minuman Ringan (bersoda)

Tapi, harus dibedakan antara soda yang sudah dicampur dengan segala macam hingga menjadi minuman soda yang kita kenal dengan soda yang hanya berupa carbonated water. 

Air soda pada dasarnya hanya air mineral yang diberi CO2, namun dalam minuman ringan, ditambahkan lagi sirup jagung, caramel, pewarna, dan pemanis yang menjadikannya berbahaya, baik itu untuk tulang, gigi, dan menyebabkan diabetes serta obesitas. Dapat juga menyebabkan masalah pada ginjal anak maupun dewasa.

Kandungan Sirup Jagung Dalam Minuman Kemasan dan Bahayanya


Nah mungkin inilah raja daripada minuman berbahaya! Sirup jagung adalah pemanis buatan yang banyak digunakan dalam minuman kemasan karena harganya yang lebih murah dan lebih manis. Tidak seperti gula biasa yang mengandung glukosa, sirup jagung mengandung fruktosa yang lebih berbahaya karena menyebabkan obesitas lebih cepat.


Sirup Jagung Tinggi Fruktosa (HFCS – high-fructose corn syrup) adalah pemanis berkalori yang diperoleh dari jagung. Bahan ini cocok untuk beragam minuman dan makanan yang mencakup sereal siap makan, produk daging, saus, bumbu, minuman ringan, dan minuman lainnya. 

Walaupun HFCS telah menggantikan sukrosa pada banyak makanan dan minuman jadi di Amerika Serikat, tapi sukralosa tetap menjadi pemanis utama yang digunakan di negara itu dan di seluruh dunia.

Komposisi, Keamanan dan Metabolisme

Sirup jagung tinggi fruktosa disebut demikian untuk membedakannya dari sirup jagung biasa. Sirup jagung biasa mengandung glukosa 100%, yang hanyamanisnya hanya sekitar 65% dengan sukrosa (gula pasir). 

Pada tahun 1970-an, peneliti pangan mempelajari cara mengubah sebagian glukosa pada sirup jagung menjadi fruktosa, yang lebih manis daripada glukosa. Pemanis yang dikembangkan untuk penggunaan pada minuman ringan memiliki tingkat kemanisan yang sebanding dengan sukrosa dan disebut dengan HFCS55 karena berisi 55% fruktosa.

Sekalipun namanya mungkin menyiratkan bahwa HFCS adalah relatif “tinggi” fruktosa terhadap sukrosa, tapi sebenarnya tidak demikian. Sukrosa mengandung 50% fruktosa dan 50% glukosa, yang sangat mirip dengan komposisi HFCS55 yang 55% fruktosa dan 45% glukosa. 

Karena banyak minuman ringan mengandung sekitar 10 gram pemanis per 100 ml, perbedaan kecil dalam kadar fruktosa antara HFCS55 dan sukrosa berarti hanya 1,25 gram tambahan fruktosa per 250 ml (sekitar 8,33 fl. oz.) bila menggunakan HFCS55.

Sirup jagung tinggi fruktosa mendapat status “Diakui Aman Secara Umum” (GRAS – Generally Recognized as Safe) oleh U.S. Food & Drug Administration (FDA) pada tahun 1983. Bahan ini aman untuk dikonsumsi semua kalangan, termasuk anak-anak serta ibu hamil dan menyusui. 

HFCS diserap dan dimetabolisme oleh tubuh dengan cara yang persis sama dengan sukrosa, dan seperti sukrosa, HFCS menghasilkan 4 kalori (17 kilojoule) per gram atau 16 kalori per sendok teh.

HFCS: Memahami Kontroversi dan Ilmunya
Kecemasan konsumen Amerika Serikat terhadap HFCS merebak pada tahun 2004, setelah perhatian media yang sangat luas atas komentar yang diterbitkan di American Journal of Clinical Nutrition (AJCN) tentang HFCS dan obesitas yang menduga bahwa perbedaan kemanisan kandungan fruktosa atau nilai rasa kenyang HFCS dengan sukrosa dapat dikaitkan dengan laju obesitas yang meningkat di Amerika Serikat. 

Setelah itu, banyak artikel penelitian diterbitkan oleh ilmuwan lain yang membenarkan bahwa HFCS tidak “lebih manis’’ atau dimetabolisme secara berbeda dengan sukrosa, dan bahwa bahan ini memiliki efek pada kadar insulin dan sinyal tubuh untuk rasa kenyang yang sama dengan sukrosa. 

Walaupun salah satu penulis-bersama artikel AJCN itu belakangan menjelaskan bahwa komentar tersebut ditujukan hanya untuk memancing diskusi ilmiah dan bahwa teori yang disajikan ternyata salah, keraguan yang tertanam di pikiran konsumen dan media tetap bertahan dan agak sulit diubah.

Pada tahun 2008, American Medical Association (AMA) mengkaji penelitian yang relevan sehubungan dengan HFCS untuk menjawab kecemasan konsumen mengenai pemanis ini. Di dalam pernyataannya, AMA mencatat bahwa, “Karena komposisi HFCS dan sukrosa serupa, khususnya mengenai penyerapan oleh tubuh, tampaknya HFCS cenderung tidak berkontribusi kepada obesitas atau kondisi lainnya secara lebih besar dibandingkan sukrosa.” 

Akan tetapi, AMA juga mendorong penelitian independen tentang efek kesehatan HFCS dan pemanis lainnya dan menyarankan agar konsumen membatasi semua pemanis berkalori yang ditambahkan guna mengikuti saran dari Pedoman Gizi Warga Amerika. 

Otoritas kesehatan yang disegani setuju bahwa obesitas adalah masalah serius dan disebabkan oleh banyak faktor rumit yang saling terkait di antaranya konsumsi kalori berlebihan, gaya hidup kurang gerak, genetika, masalah-masalah psikologis, lingkungan, dan sosial.

Saat ini, sebagian besar pakar setuju bahwa HFCS dan sukrosa begitu serupa, sehingga mengganti yang satu dengan yang lainnya tidak akan berdampak beda pada obesitas atau kesehatan.Tentu saja, semua kalori berperan, baik itu dari sukrosa, HFCS, maupun sumber lainnya. 

Sayangnya, kebingungan dan kekhawatiran konsumen tentang HFCS tetap ada karena kurangnya pemahaman tentang arti namanya, komposisinya yang sesungguhnya, dan kemiripannya dengan sukrosa.

Kesimpulan


Minuman ringan seharusnya dihindari atau setidaknya dikurangi asupannya. Dampak buruk minuman ini memang tidak langsung terlihat tapi dalam jangka panjang tubuh jadi mudah sakit dan beraneka macam penyakit dapat muncul.

Minuman terbaik adalah air mineral. Meskipun tidak manis tapi air mineral mengandung banyak enzim yang dibutuhkan tubuh untuk perkembangan dan regenerasi sel. Para orang tua perlu menyadari bahawa minuman ringan dan mulai membatasi asupan pada anak-anaknya.  

Semoga bermanfaat... 

Yang jelas sesuatu yang berlebihan itu tidak baik #edukasikamu#